Senin, 22 Oktober 2018

UMAMI, Enggak Bikin Kamu jadi Generasi Micin

Baper enggak sich, kalo liat Mawar Merah, atau lebih laper kalo liat bala-bala? #ehh

Mommy-mommy ketceh di sini, siapa yang parno ama MSG???

(((SAYAHHH)))

Lohh, kok ngacung sendirii sichh...??

Iyaa, saya termasuk mommy ketceh ngaku-ngaku amad yang sempet parno ama MSG, gara-gara waktu SD dulu, ada yang bilang kalau MSG itu bahaya, bikin bodoh.

Duhh, serem amad yaa...

Sejak itu saya enggak pernah lagi pake micin murni, tapi kalo penyedap rasa lain sich masih pake, teuteuupp yahh ada yang kurang kalo enggak pake, sama aja donk yahh hihihii...

Terusss, akhir-akhir ini banyak sekali di gaungkan generasi micin yang typicalnya itu bodoh atau bebal gtuw, padahal ternyata enggak lowhh...

Tau kan asal mula nya UMAMI dari mana??

Dari Jepang, betul sekali...

Di temukan oleh Profesor Kikunae Ikeda, pada tahun 1908, yang berhasil mengisolasi kristal yang terbuat dari glutamat, salah satu asam amino paling umum yang ditemukan dalam makanan dan juga tubuh manusia.

Nahhh, sekarang presentase orang-orang pintar dan penemu darimana??

Jepang juga...

Berdasarkan daftar yang dirilis oleh laman iq-research.info, Negara Jepang itu masuk peringkat 3, penduduk dengan IQ paling tinggi di Dunia.

Jadi enggak mungkin banged donk yaa, kalo di bilang UMAMI itu bikin pembodohan umat manusia, lha wong tempat asal di ciptakannya dan banyaknya penikmat UMAMI itu justru tempatnya orang-orang jenius.

Betul??

Hal ini semakin di kuatkan ketika saya datang ke acara Blogger Gathering bersama Ajinomoto, pekan kemarin tanggal 12 Oktober 2018 di Kapulaga Indonesian Bistro, dimana kita semua mendapatkan penjelasan dari Profesor Purwiyatno Hariyadi, Ahli Teknologi Pangan dari IPB.

Profesor Purwiyatno Hariyadi


Beliau menjelaskan bahwa banyak yang salah paham dengan UMAMI dan menganggap tidak baik untuk tubuh.

Padahal Asam Glutamat (asam bebas dari MSG) itu merupakan unsur pokok dari protein yang terdapat secara alamiah pada bermacam-macam sayuran seperti kacang kedelai, daging, unggas, susu, seafood dan air susu ibu (ASI).

Hahhh, ASI kita mengandung UMAMI?

Iyaa, Mom, jadi UMAMI itu sendiri pun akhirnya masuk ke dalam rasa kelima dalam citarasa dasar dan merupakan informasi/sinyal dasar bagi manusia untuk bertahan hidup:

  1. Sumber energi : Manis
  2. Sumber mineral : Asin
  3. Potensi busuk/rusak : Asam
  4. Potensi beracun : Pahit
  5. Sumber protein : Umami

Terus gimana dengan penggunaannya?

Menurut Prof. Purwiyatno penggunaannya sesuai kebutuhan saja. Yaa, enggak mungkin juga kita pake ampe bersendok-sendok kan. Yang ada masakan kita nanti terlalu gurih. Sama kayak ngeliat Brandon Routh di film Superman Return yang terlalu ganteng and sempurna, jatuhnya malah giung teuing -baca: terlalu manis- and malah enggak enak di liat gitu ehhh, itu mah saya doank kali yaaa.


Rekomendasi MSG sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP)

Monosodium Glutamat (MSG) merupakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang berfungsi sebagai penyedap rasa pada makanan. Dalam regulasi Pemerintah Republik Indonesia, BTP penyedap rasa dan aroma, penguat rasa termasuk dalam daftar golongan BTP yang diizinkan sebagaimana tercantum dalam

Pasal 3
Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 033 Tahun 2012
tentang Bahan Tambahan Pangan

yang penggunannya secara ketat diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan (Kepdirjen POM) No. 02592/B/SK/VIII/91 tentang Penggunaan Bahan Tambahan Makanan dan No. 02593/B/SK7VIII/91 tentang Tata Cara Pendaftaran Produsen dan Produk Bahan Tambahan Makanan serta Kodeks Makanan Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Penggunaan MSG sebagai BTP penyedap rasa yang aman sejak lama sudah direkomendasikan oleh berbagai badan atau institusi di dunia yang berwenang, antara lain rekomendasi dari US-FDA, American Medical Association (AMA), European Communities (EC) Scientific Committee for Food, Join Experts Committee on Food Additives (JECFA)-FAO dan WHO.

(Di kutip dari Buku Review Monosodium Glutamat : How To Understand It Properly, karya Dien Kurtanty, Daeng Mohammad Faqih, Nurhidayat Pua Upa)

Terus gimana tuch cara masaknya, ada yang bilang kalo masak UMAMI enggak boleh di atas api panas?

Nah, Mom, kebetulan pertanyaan ini juga keluar pas di sesi pertanyaan kemaren. Menurut Prof. Purwiyatno tidak masalah apabila di masak di atas api, karena UMAMI sudah berbentuk kristal dan sama saja seperti kristal garam dan gula. Jadi tentu aman di tambahkan dalam kondisi masakan masih di atas api.


Dhatu Rembulan ketika sharing pengalamannya.


Selain kedatangan Prof. Purwiyatno, ada pembicara lain juga lowh, yaitu Mbak Dhatu Rembulan (Selebgram, Parenting & Lifestyle Blogger) yang berbagi pengalaman ketika menghadapi bayinya yang sudah memasuki MPASI. Awalnya anaknya susah makan, tapi setelah Mbak Dhatu menambahkan sedikit UMAMI, anaknya menjadi lahap makannya. Karena, seperti yang di bilang oleh Prof. Purwiyatno, percuma makanan tampak cantik tapi rasanya tidak enak sama sekali dan malah tidak termakan. Yang ada gizi dari makanan malah tidak masuk ke dalam tubuh.

Hal ini juga berlaku bagi Ibu hamil yaa, penggunaan MSG secukupnya saja. Karena, tau banged kan kalo Bumil itu susah makannya. Seperti saya dulu, sama sekali enggak bisa makan nasi, jadi makannya ala-ala bule gitu, lauk pauknya aja tanpa nasi, kebayang enggak sich kalo enggak UMAMI, saya tentu makin susah makan.

Lahh, terus gimana tuchh dengan gosyip Chinese Restaurant Syndrome yang sempet heboh waktu dulu?

CRS diduga gejalanya berupa rasa kebas di belakang leher, tubuh menjadi lemas seperti palpitasi (jantung berdebar-debar). Berdasarkan hasil penelitian, hal ini tidak terbukti. Jadi, bisa di bilang ini di alami oleh orang yang alergi pada MSG. Tidak semua orang akan mengalami hal yang sama. Sama dengan orang yang alergi dengan seafood. Seperti adik saya, yang alergi dengan kepiting telur, yang menyebabkan wajahnya jadi merah padam dan gatal-gatal sekujur tubuh, sehingga dia enggak bisa lagi makan makanan favoritnya tersebut, apalagi ketika imun tubuhnya sedang menurun.


Cooking Class with Chef Deny Gumilang

Nahhh, setelah sesi tanya jawab yang lumayan seru, akhirnya tiba juga kita di sesi cooking class bersama Chef Deny Gumilang yang merupakan jebolan Master Chef Indonesia.


Chef Deny berbagi resep cara membuat Mie Kocok Bandung. Pas bumbu di tumis, duhh wanginya menguar kemana-mana bikin perut saya jadi keruyukan. Sayangnya, saya enggak kebagian Mie Kocoknya karena sibuk nontonin Chef Deny masak. Saya memang hobi banged nonton Master Chef luar negeri maupun Indonesia, jadi rasanya sayang banged kalo di lewatin. Iyaa, hobi saya nontonin orang masak, bukan hobi masak, qiqiqiiqiq.

Mie Kocok masih setengah jadi belum di taburin bawang goreng dan cengek yang bikin penampilan makin menggugah selera.


Sedihh yaa enggak kebagian, huhuu, ya sudah enggak papa yang penting dapet ilmunya langsung dari Chef Deny. Berikutnya Chef Deny memasak Chicken  Steak Sambal Matah yang super yummy

Chef Deny menerangkan cara membuat Chicken Steak Sambal Matah


Tidak lupa, Chef Deny selalu menambahkan UMAMI dari Ajinomoto di setiap masakannya. Setelah mempraktekkan Chicken Steak Sambal Matah, mulailah sesi lomba plating

Hasil Plating Chef Deny


Kali ini Chef Deny memplating Chicken Milanese. Dan kemudian di ikuti oleh para blogger. Semua bahan di sediakan, dan kita semua bebas berkreasi. Berhubung bebas merdeka, saya tentu mencomot parutan keju sebanyak mungkin, udah enggak peduli lagi ama timbangan di rumah yang selalu megap-megap tiap saya naikin, qiqiqiqi.

Dan, inilah hasil Plating saya

Sejatinya, saya mengetahui bahwa bakat murni saya bukanlah plating, tetapi 'mangan'. Who's with me, Mom? 😂😂

With All Bloggers

Mommy-mommy, jadi udah enggak ragu lagi donk yaa pake UMAMI?

Iyahh, thnx yuuu Mamiyanya Mas Ibum.

Hihihii, sama-sama. Saya juga mengucapkan terima kasih banyak buat Ajinomoto dan Dreamcoid yang sudah mengundang saya di acara ini, sehingga bisa berbagi info untuk Mommy-mommy ketceh lainnya.

So, sampai jumpa lagi di postingan saya yang berikutnya yaa...


Love,


Love to see you on:

Email : greenflowers711@gmail.com


Sumber :

https://www.google.co.id/amp/s/m.liputan6.com/amp/3320146/10-negara-dengan-iq-penduduk-tertinggi-di-dunia-indonesia


Kurtanty, Dien, Daeng Mohammad Faqih dan Nurhidayat Pua Upa. 2018. Review Monosodium Glutamat: How To Understand It Properly. 

13 komentar:

  1. ku awalnya parno sama MSG, sekarang enggak lagi hehhe
    btw itu chef nya ganteng wkwkkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyahh, sama ku juga awal ny parno ama msg...wkwkwk, nah lowhhh..

      Hapus
  2. Ku juga awalnya mau sosoan menghindari micin, tapi pas tau aman sekarang mah hajar bos 😁

    BalasHapus
  3. Wah nice sharing tehhpusss, wkwk itu keju nya sampe penuh gitu wkwk

    BalasHapus
  4. Aaku anti mecin bangett.. tapi setelah tau dan baca artikel ini, kayanya ga anti2 banget lah yaa sama mecin, selama pemakaiannya ga berlebihan ya kann

    BalasHapus
  5. Gula + garam juga kalau di campur akan terbentuk monosodium glutamat, mungkin bahaya nya kalau msg itu dari bahan sintetis, gak alami..

    BalasHapus
  6. Makasih teh sharing tenanh event mecin inj. Tadinya pengen ikut event ini karna seru banget keliatannya tapi ga di undang hiks. Tapi abis baca ini jadi bener2 open minded soal dunia mecin❤

    BalasHapus
  7. akutuh jadi gak sabar pengen ke pabriknya ajinomoto nih pengen tau proses pembuatannya

    BalasHapus
  8. Aku masih makan pake msg walaupun sedikit doang. Soalnya kl masak tanpa msg kurang berasa.. kl kebanyakan malah ngaruhnya ke kulit dehidrasi

    BalasHapus
  9. Di jamin yummy deh rasanya klo masak pake umami

    BalasHapus
  10. Setujuu banget Teh! Jadi excited main ke pabriknya yaa hehe

    BalasHapus
  11. Apalah artinya hidupku tanpa micin teh.. asal nggak berlebihan masih oke ya. Btw mupeng sama mi kocoknya, endeus kayaknya 😁

    BalasHapus